Jakarta (UNAS) – Perkembangan teknologi dan inovasi yang semakin pesat berdampak pada kemajuan di bidang pendidikan. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk belajar kapan saja dan dimana saja terlebih pada era industri 4.0 yang sekarang sudah memasuki 5.0. Salah satu perkembangan tersebut ialah adanya pembelajaran menggunakan metode electronic learning (e-learning).
Penerapan metode tersebut perlu adanya persiapan yang matang bagi lembaga pendidikan agar mampu berjalan secara maksimal, juga peningkatan kualitas bagi institusi yang sudah menerapkan metode tersebut. Oleh sebab itu, dalam seminar nasional bertajuk ‘E-learning Development in The Era of Smart Society 5.0’, Fakultas Teknologi, Komunikasi, dan Informatika (FTKI) Universitas Nasional (UNAS) membahas hal tersebut guna mengajak dosen dan mahasiswa bersama-sama tingkatkan kualitas dalam penerapan e-learning.
“Dalam menjalankan pembelajaran yang sudah berbasis dengan teknologi, sebuah institusi pendidikan juga memerhatikan kualitas pembelajarannya agar terus meningkat. Contohnya pada dosen, jika dosen tidak berkualitas maka akan berdampak pada mahasiswanya juga. Selain itu juga kurikulum yang inovatif, dosen juga harus melakukan penelitian,” jelas narasumber dalam seminar ini, Prof. Ir Teddy Mantoro, M.Sc., PhD., SMIEEE. selaku Ketua Bidang Pengembangan Kurikulum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM).
Selain itu, lanjut Prof Teddy, dalam mempersiapkan pada smart society 5.0, soft skill juga sangat diperlukan, terutama bagi generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki karakteristik sangat perduli dengan masyarakat. “Generasi milenial sekarang ini ingin banyak pengalaman oleh sebab itu dosen bisa ngajar e-learning kayak menggunakan metode video itu hal yang bagus untuk pembelajaran yang baik,” tambahnya.
Hadir sebagai pembicara kedua, Ketua Umum APTIKOM, Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D juga mengatakan, dengan adanya e-learning dapat menyebabkan komunikasi antara para dosen bisa terjadi setiap saat tanpa batas ruang dan waktu. “Pembelajaran model ini butuh kesiapan yang matang dibandingkan model lain, internet, sumber daya manusia, dan juga pemahaman bagi dosen tentang e-learning terutama untuk jangka panjang pada masyarakat 5.0 dan industri 4.0,” tutur Prof Zainal.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan ini, Dr. Fauziyah, MMSI. mengatakan, seminar ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh FTKI setiap semester terutama bagi mahasiswa tingkat akhir. “Semoga dengan adanya pengetahuan tentang e-learning ini FTKI Unas bisa terus berbagi wawasan agar setelah lulus nantinya pengetahuan mahasiswa terus bertambah,” ujarnya dalam sambutan. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNAS, Prof. Dr. Iskandar Fitri, S.T., M.T dan diikuti oleh 250 peserta, serta diakhiri oleh presentasi tugas akhir dari mahasiswa.