Jakarta (UNAS) – Berbagai macam produk yang terafiliasi oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya AI, pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, tak heran jika banyak industri memanfaatkan teknologi AI untuk keperluan bisnis. Namun, di Indonesia pemanfaatan teknologi AI belum dimaksimalkan secara optimal dan masih menggunakan metode manual.
Fasilitas masyarakat pun belum secara penuh menggunakan teknologi AI, sehingga perlu bagi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi yang ada dengan menciptakan mesin yang menggunakan teknologi AI sehingga bermanfaat bagi orang lain, sadar dengan hal tersebut Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (Himasi) menyelenggarakan Talkshow dengan tema “Artificial Intelligence (Toward Creative Indonesia With Integreted Creation For Society)” pada Jumat (10/1) di Auditorium Blok 1 Lantai 4 Universitas Nasional.
Ketua Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi M.Alwi Saipul Zaman mengatakan pada era 4.0 ini, setiap aspek kehidupan manusia saat ini sudah dipermudah dengan teknologi yang sudah ada. Hal itu dikarenakan adanya kecanggihan buatan yang sudah masuk ke Indonesia dan merambah ke setiap kegiatan manusia.
“Saat ini kita sudah masuk industri 4.0, sehingga kita semua sudah harus memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Hampir semua sudah menggunakan AI dari infrastruktur hingga para pekerja disitu menggunakan teknologi walaupun memang belum semua sektor menggunakan teknologi AI,” kata Alwi
Di Indonesia sendiri, teknologi AI belum memiliki kompleksitas seperti negara-negara lain, namun secara sederhana dampak adanya AI sudah dirasakan oleh masyarakat seperti adanya vending machine, chatbox, dan natural language processing. “Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa yang belajar secara langsung dengan AI dituntut untuk menciptakan hal baru dengan menggunakan teknologi tersebut,” ujarnya.
Dalam dunia kerja, menurut Alwi, kebutuhan industri terhadap AI akan sangat besar, sehingga hal tersebut menjadi kesempatan bagi para lulusan.“Untuk dunia kerja sendiri apalagi sekarang sudah 4.0, walaupun di Indonesia belum semua tapi untuk kedepannya AI ini sangat dibutuhkan tetapi AI bagian dari hal terpenting yang perlu kita tahu dan harus kita pelajari sampai kita Ai itu sendiri,” tutur mahasiswa sistem informasi angkatan 2016 ini.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari SI FEST 2020 yang diadakan oleh Himasi dan merupakan program kerja terakhir dari kepengurusan himpunan mahasiswa sistem informasi periode 2019-2020. Selain mengadakan talkshow, Himasi juga menyelenggarakan kompetisi Coding cepat, UI/UX, Desain Grafis, Mobile Legend dan PUBG.
“Jadi tema SI Fest ini adalah bertemakan festival dimana festival dalam artian berurutan acara bagi mahasiswa khususnya mahasiswa SI dan tujuan diadakannya SI FEST 2020 ini adalah untuk menjadi program kerja terakhir dari kepengurusan himpunan mahasiswa sistem informasi periode 2019-2020,” pungkas Ketua Pelaksana Talkshow SI FEST 2020 Indrawan. Nantinya, lanjut Indrawan, SI FEST 2020 akan menjadi program tahunan atau menjadi program ciri khas dari program Himasi dan menjadi wadah mahasiswa untuk
“Dari tahun ke tahun, akan mempersembahkan kegiatan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa dan menjadikan event ini sebagai ajang unjuk gigi mahasiswa sistem informasi serta dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah di dapat dikelas,” tutup Indrawan. (*DMS)